Penangkapan teroris oleh Densus 88 telah kembali menggemparkan masyarakat Indonesia. Tindakan preventif yang dilakukan oleh Densus 88 ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Tanah Air. Sejumlah teroris yang berhasil ditangkap oleh Densus 88 telah membuka mata masyarakat Indonesia akan ancaman terorisme yang masih mengintai.
Menurut Kepala Densus 88, Brigjen Pol. Hamidin, penangkapan teroris ini merupakan hasil dari kerja keras dan kerjasama antara aparat keamanan. “Kami terus melakukan upaya pencegahan dan penindakan terhadap teroris yang berpotensi merusak keamanan negara,” ujar Brigjen Pol. Hamidin.
Penangkapan teroris oleh Densus 88 juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD. Menurut Mahfud MD, penangkapan teroris ini adalah bukti nyata bahwa aparat keamanan Indonesia terus berusaha untuk melindungi masyarakat dari ancaman terorisme.
Namun, penangkapan teroris juga menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Beberapa kalangan merasa khawatir dengan keberadaan teroris di tengah-tengah masyarakat, namun ada juga yang mempertanyakan metode yang digunakan oleh Densus 88 dalam melakukan penangkapan.
Menurut pakar terorisme, Ridwan Habibie, penangkapan teroris oleh Densus 88 memang perlu dilakukan secara hati-hati. “Densus 88 harus memastikan bahwa penangkapan dilakukan berdasarkan bukti yang kuat dan tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat sekitar,” ujar Ridwan Habibie.
Dengan adanya penangkapan teroris oleh Densus 88, diharapkan keamanan dan ketertiban di Indonesia dapat terus terjaga. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan jika menemukan aktivitas yang mencurigakan. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama dalam upaya pencegahan terorisme demi keamanan bersama.